MEMPERKENALKAN KOPI LIBERIKA

Salam Kopi Hitam, manis, asam berasa buah.... yups kopi liberika



Spesies Liberika Memiliki bentuk biji yang unik, yaitu lebih besar dan runcing dari umumnya biji kopi yang berujung bulat. Kadar Caffein yang tertinggi dibandingkan Robusta dan Arabika, hingga mencapai 3.2 %. Terutama didapati di Asia: Malaysia, Phillipina, selain dalam jumlah yang sangat kecil di India dan Liberia di Afrika. Total  produksinya hanya 1% dari total produksi kopi dunia. Keunikan dalam profil rasa kopi yang dihasilkannya adalah strong body dan sweet after taste/ rasa manis pasca rasa pahit. Etiologi kopi Liberika adalah tanaman kopi endemik dari Afrika, tepatnya berasal dari Liberia. Awalnya, tanaman kopi ini digolongkan dalam kelompok kopi Robusta dengan nama ilmiah Coffea canefora var.Liberica. Tetapi pengelompokan paling baru dari para ilmuwan menyatakannya sebagai spesies sendiri dengan nama Coffea liberica.

Kopi ini dibawa ke Indonesia pada abad ke-19 saat banyak tanaman kopi arabika saat itu terserang penyakit. Daerah yang banyak ditanami jenis kopi Liberika adalah Bengkulu dan Jambi.

Salah satu varian kopi Liberika yang terkenal adalah kopi Excelsa (Coffea liberica var.Dewefrei). Buahnya lebih kecil dari kopi Liberika biasa dan berkulit lebih tipis serta pupus daun lebih berwarna merah. Selain itu, adapula varietas lokal yang berhasil dikembangkan oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Indonesia, dengan nama "Libtukom", singkatan dari Liberika Tunggal Komposit.

Ciri-ciri Kopi Liberika


Aroma yang didapat dari kopi Liberika atau excelsa sangat khas dan mudah untuk membedakannya dari kopi Robusta atau Arabika. Menyengat tajam, dengan rasa pahit yang lebih kental. Biasanya, kopi Liberika dicampuri susu untuk menutupi aroma tajamnya dan rasa pahit kopinya. Juga sering digunakan sebagai campuran bagi kopi Robusta untuk memberi tambahan aroma kopi. Dan Saat kopi liberika diseduh, akan tercium aroma buah dan bunga. Rasa yang dikeluarkan agak lebih 'woody'. Bahkan beberapa orang menggambarkan rasanya seperti tembakau. Konsentrasi kafein yang terdapat pada kopi liberika dan ekselsa lebih rendah. Kedua jenis ini memiliki lebih sedikit kafein daripada robusta.

Oleh masyarakat lokal, kopi Liberika dikenal pula sebagai kopi Nangka. Selain karena aromanya yang menyengat, juga karena bijinya yang besar, hampir 2 kali lipat dari biji kopi robusta atau arabika. Juga bisa dikenali dari pohon kopinya yang bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian 9 meter, mirip dengan pohon nangka.

Meski buahnya berukuran lebih besar, bobot buah keringnya cuma 10% dari bobot basahnya. Karakter seperti ini kurang disenangi beberapa petani lantaran penyusutan bobot waktu panen sampai buah siap olah cukup tinggi. Hingga biaya panen jadi relatif lebih mahal. Kondisi ini yang membuat petani enggan mengembangkan kopi Liberika. padahal kopi unik ini selain langka banyak konsumen dunia ya..


Saat ini perdagangan kopi dunia didominasi oleh jenis arabika sekitar 70% dan robusta 28%, sisanya jenis Liberika dan Excelsa. Di wilayah Asia Tenggara, liberika banyak disukai oleh konsumen di Malaysia. Kopi liberika asal Indonesia sebagian besar diekspor ke Malaysia, sisanya diperdagangkan secara lokal.

Tertatarik dengan Kopi unik Liberika?

   Salam Hangat
"Kopi kita Kopi Bijian"
     Fedisan Coffee

   Aldy Sefta Rolistian
(Owner Fedisan Coffee)


 


Komentar